Kota Tua

Kota Tua, dilihat dari TransJakarta Bus

Kenaikan harga BBM haruslah kita terima dengan lapang dada. Di sosial media ramai sekali ‘kicauan’ pro dan kontra masalah kenaikan BBM. Mungkin masih akan berlanjut hari ini dan kedepannya.

Bagi para pekerja seni termasuk juga Arsitek dan Interior designer, kenaikan harga BBM tentunya mempengaruhi proses design maupun proyek yang sedang berjalan. Namun semua itu bisa dilihat sebagai kendala dan bisa juga dilihat sebagai peluang.

Ngomong-ngomong tentang Arsitek adalah pekerja seni, saya lihat tidaklah benar sepenuhnya. Karena Arsitek bisa dikatakan setengah seniman dan juga setengah teknik, tapi bukan berarti Arsitek itu adalah ‘makhluk’ setengah 😀

Transjakarta Bus Foto Kota Tua 05

Dikesempatan sharing artikel pagi ini, saya akan membagi view Kota Tua dilihat dari Transjakarta. Karena foto dari Bus, maka view yang didapat lebih kearah Pedestrian.

“Does changing the function of buildings in the ‘Old Town area’ into tourist area will effectively change the atmosphere of ‘Old Town neighborhood’ comes alive at night is the right choice?”
(In terms of cultural, social and security of the city)

Transjakarta Bus Foto Kota Tua 04

“Historically, the Old Town was densely developed with mostly buildings packed close together in an formal layout.”

Kalau kita lihat disepanjang jalan kawasan yang sering juga disebut Kawasan Kota Tua Fatahillah ini, banyak gedung yang kosong.

 

Pernah suatu waktu sekitar tahun 1998, saat tugas kantor, kami berencana membangun Ruko di kawasan Kota Tua. Berkunjung ke Kantor pengelola Kawasan yang berlokasi diPelabuhan Sunda Kelapa.

Didalam Gedung Pemda DKI tersebut, saya dapati maket planning pengembangan Kota Jakarta, dengan Bundaran HI sebagai poros, menerus sampai reklamasi pantai Jakarta, Wow cukup impresif bagi saya melihat planning Kota Jakarta saat itu.

Di gedung Pemda tersebut juga terlihat ada beberapa tenaga ahli perkotaan dari luar negeri.

Lucunya, begitu menghadap, pertanyaan pertama waktu itu adalah:

“Sekarang Jakarta berusia berapa tahun?”

Kami berdua (Waktu itu saya berkunjung berdua dengan Boss) salah semua menjawabnya.

Kemudian setelah pertanyaan pertama, pejabat pemda tersebut dengan tegasnya berkata:

“Kalau untuk membangun di kawasan Kota Tua boleh saja, asal jangan RUKO ya… (wah habis perkara deh). Karena tujuan datang untuk bangun Ruko 😀

“To most Buildings in the Old Town conservation area, works can not be undertaken without planning permission, such as changing windows, Door or roofing.”

Transjakarta Bus Foto Kota Tua 07

Dilanjutkan lagi, “Gedung-gedung yang ada sekarang, boleh dialih fungsikan sebagai penunjang wisata.

Diharapkan dengan berfungsinya kembali gedung-gedung tersebut, suasana Kota Tua dimalam hari tidak menjadi seperti ‘Kota Mati” atau ‘Kota Hantu”.

Demikian sharing pagi ini, karena keterbatasan kamera dan tempat pengambilan foto (di Bus) maka foto di artikel ini apa adanya saja. Semoga kita tetap optimis dan semangat menghasilkan karya-karya berikutnya. Do a good stuff! 😀

Baca juga >>> Rumah Menteng

 

Haries memulai arsdesain untuk berbagi pengetahuan seputar arsitektur & desain. Selamat datang di arsdesain.com

You May Also Like