Bagaimana Menangani Penolakan Menjadi Deal

Menangani-penolakan, artikel arsitektur

Bagi arsitek, desainer maupun apapun profesi Anda, selama profesi yang ‘menjual’ produk maupun jasa, penting untuk bisa menangani penolakan dari calon klien.

Artikel yang sedang Anda baca ini bukan hanya berbagi tips cakap dalam menangani penolakan, tapi membangun kesadaran pentingnya untuk bisa meningkatkan konversi deal dari setiap prospek yang kita miliki.

Manfaat artikel ini

BACA JUGA :

Rumah Minimalis Futuristik

Rumah Minimalis Lahan Sempit Yang Efisien

Rumah Minimalis Beton Bersilangan

Rumah Minimalis Bentuk Piramid

Rumah Minimalis Tanpa Jendela Depan 

Fahami Hal Mendasar Ini Jika Mau Banyak Pelanggan Setia.

Hal Mendasar Dalam Menangani Penolakan

Rekan-rekan pembaca yang saya banggakan.

Dalam melakukan penawaran ide, gagasan ataupun kerjasama, kita sudah lazim menemui penolakan.

Sebagai arsitek, desainer, pekerja seni atau profesi lainnya pasti akan menemui penolakan dalam berbagai tahap, diantaranya penawaran :

  • Ide
  • Gagasan
  • Kerjasama
  • Harga
  • Dan lainnya

Khusus untuk penawaran harga, jika benefit yang ditawarkan lebih tinggi dari harga, maka calon pelanggan akan beli (konversi).

Perbanyak Bertemu Prospek Meningkatkan Skill Menangani Penolakan

Kita yang berprofesi menawarkan jasa, pastinya melewati tahap memasarkan jasa kita.

Kunci keberhasilan pemasaran jasa salah satunya adalah perbanyak calon klien dan temui mereka dengan strategi yang sesuai.

Di era digital sekarang ini, pengertian menemui klien bukan hanya kemampuan saat bertatap muka langsung, namun bagaimana menangai klien ditahap komunikasi online baik melalui saluran media sosial maupun saluran online lainnya.

Era digital

Dari sepuluh orang yang kita tawari, mungkin saja ada dua sampai lima orang yang menolak atau mungkin lebih banyak.

Salah satu faktor keberhasilan terbesar dalam melakukan penawaran adalah skill dalam hal deal maker. Membuat penawaran menjadi deal.

BACA JUGA :

Jika mau banyak pelanggan setia

Tips menghadapi klien sesuai karakteristik mereka

Semakin menguasai seni menangani klien, konversi deal yang akan kita raih akan sebakin besar.

Untuk bisa mencapai lompatan dalam nilai konversi, kita harus melakukan lebih banyak negosiasi ke banyak prospek.

Latihlah kemampuan konversi negosiasi yang baik.

Ubah Penolakan Menjadi Deal

Kata kuncinya adalah harus mampu menangani penolakan dan mengubahnya menjadi deal.

Kuasai teknik menggali apa yang mendasari kemungkinan calon klien kita untuk memutuskan menolak tawaran.

Setiap calon klien mempunyai keunikan tersendiri.

Kadangkala bentuk keberatan atau penolakan terjadi karena calon klien enggan mengalami perubahan (yang paling menantang). Dengan kata lain ide, gagasan desain yang kita tawarkan sangat ‘luar biasa’ diluar pakem.

Sebab terjadinya penolakan

Calon klien yang sudah merasa berada di zona nyaman akan keberatan untuk mendapatkan penawaran dengan ide desain baru.

Keberatan tersebut bisa saja riil, atau hanya dalam pikiran.

Cari Tahu Sumber Keberatan yang sesungguhnya

Seringkali, keberatan hanya merupakan persepsi.

Kalau kita berhasil mengarahkan ke sudut pandang berbeda, maka semua keberatan bisa dialihkan menjadi masuk akal atau persetujuan.

Apapun bentuk keberatan yang muncul, selalu ada niatan positif yang mau dicapai calon klien.

Seorang deal maker harus bisa memisahkan antara calon klien yang keberatan dengan niatnya.

Kita tidak tahu jangan-jangan ada alasan di balik penolakan yang merupakan hal positif dan sebenarnya masih bisa kita tangani.

Menemukan apa niat dibalik keberatan, akan mempermudah kita dalam menangani dan mengkonversikan menjadi deal.

Langkah Dasar Atasi Keberatan

Saat kita mengalami penolakan hal yang pertama harus kita lakukan adalah mendengarkan keberatannya tanpa menyela.

Jadilah pendengar yang baik untuk mendapat data masukan yang optimal.

Pahami apa yang menjadi keberatan dan apa maksud dibaliknya.

Kemudian konversikan menjadi deal.

Butuh proses pengalaman untuk menguasai ketrampilan menangani penolakan.

Disinilah jam terbang berbicara. Tidak cukup menguasai teori, kita sebagai penawar jasa harus bertemu dan hadapi berbagai karakter calon klien.

Semoga sering singkat dan sederhana ini ada manfaatnya. Salam sukses untuk Anda.

Rekomendasi bacaan lain untuk Anda :
People Skill

https://www.instagram.com/p/BkI-KvNhPrd/?utm_source=ig_web_button_share_sheet



Haries memulai arsdesain untuk berbagi pengetahuan seputar arsitektur & desain. Selamat datang di arsdesain.com

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.