Branding Strategy dalam Konteks Arsitek dan Desainer. Menyulap Pelanggan Menjadi Sahabat Sejati
Pernahkah Anda berpikir bagaimana cara terbaik untuk membuat pelanggan tetap setia pada brand Anda?
Yuk, simak artikel ini hingga selesai untuk menemukan rahasia sukses dalam branding!
Baca juga :
- Jendela Interior Palsu
- Manfaat dan Bahaya Kopi bagi Pekerja Seni: Tips Sehat Minum Kopi agar Tetap Produktif dan Kreatif
- Strategi Diet Sehat untuk Arsitek dan Desainer: Tetap Energik dan Kreatif
- Kunci Sukses Proyek Arsitektur
- Sakit Pinggang dan Produktivitas: Panduan Bagi Para Profesional Kreatif
Branding Strategy
Apakah Anda seorang arsitek, desainer, atau pekerja seni yang ingin membangun reputasi dan hubungan jangka panjang dengan klien?
Proses Branding dengan Analogi Pertemanan
Proses terciptanya seorang sahabat bisa disejajarkan dengan proses terciptanya seorang pelanggan yang loyal. Mengkonversi seorang teman biasa menjadi teman sejati memerlukan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Demikian pula dengan menciptakan pelanggan yang dekat dengan brand, tidaklah mudah. Semua itu harus direncanakan dan diusahakan oleh pemilik brand.
Apa itu Proses Branding?
Proses branding adalah tahapan konversi dari teman biasa (pelanggan pemula) menjadi sahabat (pelanggan loyal).
Seringkali, branding dianggap sama dengan marketing communication (MarCom).
Namun, banyak perusahaan hanya fokus pada eksternal branding, yaitu komunikasi kepada pihak luar. Pengambil keputusan perusahaan jarang memikirkan internal branding, yaitu:
- Menyamakan perspektif orang-orang yang bekerja untuk brand di dalam perusahaan tentang cita-cita perusahaan.
- Menyelesaikan masalah internal yang seringkali menjadi penghambat utama dalam mencapai tujuan perusahaan.
Pentingnya Internal Branding
Banyak kasus di perusahaan di mana permasalahan terberat justru ada di dalam perusahaan sendiri. Tidak adanya sinergi antar divisi dan internal konflik terjadi akibat pemahaman yang tidak sesuai dengan cita-cita perusahaan. Dampak dari situasi ini adalah organisasi menjadi tidak kompak, dan ini menghambat proses konversi konsumen dari sekadar pembeli biasa menjadi pembeli loyal, bahkan menjadi brand ambassador perusahaan tanpa diminta.
Target Branding yang Ingin Dicapai
Sinergi Antar Divisi
Meminimalisir bahkan menghilangkan konflik internal yang disebabkan oleh perbedaan pemahaman tentang cita-cita perusahaan
Menciptakan Brand yang Kuat
Mengkonversi kedudukan brand di hati konsumen dari sekadar teman biasa menjadi teman sejati
Penerapan untuk Freelancer
Proses branding ini juga bisa diterapkan untuk manajemen kerja seorang freelancer
Branding dalam Konteks Arsitek dan Desainer
Sebagai arsitek, desainer, atau pekerja seni lainnya, branding adalah elemen kunci dalam mengembangkan karir dan bisnis Anda. Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk memulai proses branding dalam konteks pekerjaan Anda:
- Kenali Diri dan Karya Anda:
Identifikasi apa yang membuat Anda unik. Apa nilai-nilai dan estetika yang ingin Anda sampaikan melalui karya Anda? - Buat Identitas Visual yang Konsisten:
Mulai dari logo, palet warna, hingga jenis huruf yang Anda gunakan. Identitas visual ini harus mencerminkan gaya dan kepribadian Anda. - Komunikasikan Nilai-nilai Anda:
Gunakan platform seperti website, media sosial, dan portofolio online untuk berkomunikasi dengan audiens Anda. Ceritakan tentang proses kreatif Anda, inspirasi, dan visi ke depan. - Bangun Hubungan dengan Pelanggan:
Seperti dalam pertemanan, bangun hubungan yang kuat dengan klien Anda. Dengarkan kebutuhan mereka, berikan solusi yang tepat, dan terus berkomunikasi secara proaktif. - Terus Berkembang dan Berinovasi:
Dunia desain dan arsitektur terus berkembang. Pastikan Anda selalu mengikuti tren terbaru dan mengembangkan keterampilan Anda.
KESIMPULAN Branding Strategy
Proses branding adalah perjalanan yang memerlukan waktu dan usaha, baik itu untuk perusahaan besar maupun seorang freelancer.
Dengan fokus pada sinergi internal dan komunikasi yang efektif, Anda dapat mengkonversi pelanggan dari sekadar teman biasa menjadi sahabat sejati yang loyal.
Ingatlah bahwa branding bukan hanya tentang tampilan luar, tetapi juga tentang nilai-nilai yang Anda sampaikan dan hubungan yang Anda bangun dengan pelanggan.
Daftar Pustaka
- Keller, K. L. (2013). Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity. Pearson Education.
- Aaker, D. A. (2010). Building Strong Brands. Free Press.
- Gobé, M. (2010). Emotional Branding: The New Paradigm for Connecting Brands to People. Allworth Press.
- Wheeler, A. (2017). Designing Brand Identity: An Essential Guide for the Whole Branding Team. Wiley.
- Olins, W. (2017). Brand New: The Shape of Brands to Come. Thames & Hudson.
Salam sukses!
4 Comments