Barclays mengumumkan hasil risetnya tentang pilihan membeli rumah dengan menikah terlebih dahulu. Kali ini arsdesain.com sharing sebuah fenomena properti yang sedang terjadi di Inggris.
Mungkin tidak ada korelasi secara langsung dengan tren properti di Indonesia.
Dilaporkan lebih dari 50% responden lebih memilih membelanjakan tabungan mereka untuk membeli properti, baik rumah maupun apartemen.
BACA JUGA : (Rumah minimalis)
Rumah Minimalis Lahan Sempit Yang Efisien
Rumah Panggung Kekinian Penghobi Tanaman
Minimalis Lahan Sempi Memanjang
Rumah Minimalis Beton Bersilangan
Rumah Minimalis Dinding Beton dan Kayu
Fenomena Properti Di Inggris
Bukan mendahulukan menikah.
Laoiseach Lynch, Head of Mortgage Product Barclay mengatakan:
“Rata-rata deposit yang harus disetorkan kreditur untuk memiliki rumah adalah sebesar GBP16.000.”
Apa yang dikatakan Laoiseach itulah yang menyebabkan dilema para pasangan kekasih di Inggris.
“Isu kepemilikan rumah, membutuhkan dana yang kurang lebih sama besarnya dengan biaya menikah.”
Biaya rata-rata yang harus disiapkan pasangan di Inggris untuk menikah sekitar GBP20.000 atau setara dengan Rp306,4 juta.
Di Indonesia, mungkin lebih banyak pasangan kekasih yang memilih untuk melangsungkan pernikahan terlebih dahulu, kemudian menabung untuk memiliki rumah.
“Di negara Inggris, isu pernikahan bukan menjadi isu utama.”
Riset Barclays tersebut menunjukkan bahwa hanya 10% dari responden lebih memilih menggunakan tabungan mereka untuk menikah.
Yang lebih menarik lagi, riset tersebut mengungkapkan bahwa:
“Kaum lelaki lebih banyak memilih untuk menikah (16%) ketimbang kaum wanita (9%).”
Kesimpulan yang didapat dari riset tersebut adalah:
Mayoritas kaum muda lebih memilih untuk menunda pernikahan mereka dan lebih fokus menabung untuk memiliki rumah.
“Tidak heran kalau kaum muda di Inggris harus berfikir dua kali dalam menghadapi dilema ini—dan hal ini sering berakhir pada pilihan untuk membeli properti.” (Laoiseach)
Fakta dilapangan kita lihat, peran media dan Iklan marketing properti begitu kuatnya bisa mempengaruhi gaya hidup manusia, khususnya pemikiran kaum muda untuk pengambilan keputusan dalam hal kapan waktunya membeli rumah.
Fenomena Properti Yang Terjadi Secara Global
Beberapa fenomena properti dunia yang dapat diidentifikasi antara lain:
- Harga properti yang terus meningkat:
Harga properti di berbagai kota besar di dunia terus meningkat dari waktu ke waktu, meskipun terjadi fluktuasi ekonomi. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang terus meningkat dan ketersediaan lahan yang semakin terbatas. - Perubahan tren gaya hidup:
Beberapa tren gaya hidup seperti urbanisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan demografi memengaruhi permintaan properti. Hal ini menyebabkan munculnya jenis properti baru seperti apartemen, co-living space, dan hotel. - Pembangunan megaproject:
Pembangunan proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit, bandara, dan stasiun kereta api meningkatkan nilai properti di sekitarnya. Proyek-proyek tersebut biasanya memerlukan investasi yang besar dan terlibat dalam proses perencanaan yang kompleks. - Investasi properti global:
Investor global saat ini semakin tertarik untuk berinvestasi di properti di luar negeri. Ini terjadi karena mereka mencari alternatif investasi yang menguntungkan dan ingin memanfaatkan keuntungan dari pertumbuhan ekonomi dan harga properti di beberapa negara berkembang. - Teknologi dalam properti:
Inovasi teknologi seperti artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan blockchain memungkinkan pengembangan properti yang lebih efisien dan berkelanjutan. Ini mencakup penggunaan sistem energi terbarukan, rumah pintar, dan platform investasi properti online.
Semua fenomena properti ini menunjukkan bagaimana properti berkembang dan berubah seiring waktu, dan memberikan peluang serta tantangan bagi pemilik properti, investor, dan pengembang.
Image: Google.com/image