Tagged: Freelance, karyawan, Usaha Furniture
- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 2 years, 1 month ago by
Haries.
- AuthorPosts
Haries
KeymasterCara Memulai Usaha Furniture bagi karyawan.
(‘CARA BEGO’ USAHA FURNITURE)Memulai suatu usaha haruslah membuat perencanaan yang matang. Start up bisnis, marketing Plan, marketing tools dan sebagainya.
Dalam kesempatan ini saya sharing ‘cara bego’ memulai usaha Furniture.
Furniture job order
Furniture
Hah…??? Cara Bego…ya, cara bego. kenapa diberi nama cara bego? Karena terlalu simple dan mudahnya jika kita sudah terlatih menjalankannya.
Artikel ini kemungkinan akan bermanfaat untuk Anda yang ingin memulai usaha Furniture dengan keterbatasan waktu, tenaga, dan tentunya modal.
Sebagai Arsitek ataupun dessigner, saya sarankan dimulai sebagai pekerjaan sampingan diluar pekerjaan utama Anda. Kalau sudah berjalan, tinggal keputusan Anda lah yang menentukan apakah tetap menjadi usaha sampingan atau beralih profesi menjadi full bisnis owner.
Yang perlu Anda butuhkan adalah:
Rekanan pembuat Furniture, yang memiliki workshop sendiri menjadi nilai tambah. Dan kemampuan Delivery/penyetelan Furniture di lokasi. (Rekanan Jasa pembuatan Furniture)
Rekanan Drafter untuk proses desain menjadi lebih cepat
Cara sederhananya sebagai berikut:Dapatkan Calon customer
Proses Design
Penawaran Harga
Deal harga dengan customer dan rekanan kerja
Controlling
Karena konteks nya adalah menjalankan usaha Furniture sebagai pekerjaan sampingan, ada beberapa kendala dan keterbatasan ruang gerak usaha. Solusinya adalah Pendelegasian tugas dengan baik.Jangan anggap remeh usaha Furniture walaupun dijalankan sebagai pekerjaan sampingan. Bahkan usaha ini kelak nantinya akan menjadi bisnis utama Anda.
Misalkan, saya beri contoh kasus untuk lebih jelasnya:
Anda dapat proyek, kemudian
Proses Desain, proses Drafting
Dari design yang sudah deal, Anda dapatkan harga dari rekana kerja (Tukang Furniture). Misalkan: 50 Juta, dengan perjanjian harga tersebut sudah termasuk materia, ongkos kerja, biaya pasang di lokasi.
Anda perhitungkan harga jual ke Customer. Misal: 60 juta.
Anda buat sistem pembayaran berdasarkan DP pertama 50% (Misalkan)
30 juta (DP 50%) itu, Anda gunakan untuk belanja kebutuhan Tukang kerja.
Sisa pembayaran yang 50%, adalah sisa pembayaran ke rekanan kerja dan keuntungan Anda.
Variasi-variasi system hubungan/alur kerja tersebut bermacam-macam.
Dari pengalaman yang saya jalankan, sistem diatas dapat berjalan tanpa menggaggu pekerjaan utama Anda. Bagaimanapun, kita sebagai seorang karyawan harus bekerja secara profesional.Demikian sharing singkat menjalankan usaha furniture dalam konteks sebagai pekerjaan sampingan (Freelance), bahasan sejenis akan saya sharing di artikel-artikel berikutnya. Atau mungkin Anda dapat sharing pengalaman yang lebih baik dan tips.
Salam Ispiratif,
- AuthorPosts