Jakarta Macet, Perkantoran Rambah Suburban
Tren pengembangan unit perkantoran di luar kawasan pusat bisnis (CBD) Jakarta diprediksi akan terus berlanjut. Pasalnya, masalah kemacetan hingga kini belum juga dapat dituntaskan.
Hal itu diungkapkan oleh Bagus Adikusumo, Director Office Services Colliers International Indonesia dalam paparan Jakarta Property Market Report Kuartal I-2014 di Jakarta, Senin (7/4).
Menurut Bagus, saat ini memang mulai terlihat tren pembangunan proyek perkantoran di kawasan pinggir kota atau suburban.
“Lifestyle yang ada membuat pengembang mengembangkan proyek perkantoran yang dekat dengan rumah tinggal karyawan, yang kebanyakan memang berada di kawasan suburban Jakarta, seperti Bekasi, Serpong, Tangerang,” kata Bagus.
Dikatakannya, pihak pengembang semakin tanggap dengan membangun unit perkantoran yang dekat dengan lokasi pabrik.
Hal ini dapat memotong waktu dan biaya.
Bandingkan jika jajaran direksi harus ke kantor pusat yang berada di pusat kota Jakarta, sedangkan pabrik berada di daerah Cikarang, Bekasi, atau Tangerang.
Bagus mencontohkan pengembang properti PT Metropolitan Land, Tbk (MTLA) yang hampir selesai mengembangkan proyek perkantoran di Bekasi.
Selain itu ada juga PT Sinarmas Land yang sukses dengan kompleks perkantoran di Serpong.
“Untuk tes market, kami biasanya menyarankan untuk membangun unit berskala kecil dulu, antara 15 ribu meter persegi sampai 20 ribu meter persegi. Kuncinya ada di akses transportasi dan juga fasilitas makanan.
Kalau dua itu ada, sekalian saja buat yang besar,” pungkasnya.
Im Suryani
Penulis adalah reporter Rumah.com. Untuk berkomunikasi dengan penulis, Anda dapat mengirim email ke: imsuryani@rumah.com atau melalui Twitter: @ngingims
Penulis adalah reporter Rumah.com. Untuk berkomunikasi dengan penulis, Anda dapat mengirim email ke: imsuryani@rumah.com atau melalui Twitter: @ngingims