Kolaborasi Arsitek, Mengefektifkan kesuksesan seorang Arsitek
Pernah menyaksikan Orkestra? Kolaborasi para musisi dalam orkestra pastinya membuat decak kagum Anda.
Tahu nggak teman-teman… Bukan hanya profesi musisi saja lho, yang perlu berkolaborasi. Hampir semua profesi perlu berkolaborasi.
“Termasuk profesi Arsitek, perlu berkolaborasi.”
Kolaborasi Arsitek mutlak diperlukan dalam menyelesaikan suatu proyek.
Disinilah kualitas Leadership seorang Arsitek berperan penting.
“Perlu kita ketahui bahwa ada beberapa model Leadership (Kepemimpinan), lantas model Leadership yang bagaimanakah yang diperlukan seorang Arsitek?”
Dalam menyelesaikan suatu proyek, Arsitek berkolaborasi dengan banyak disiplin ilmu.
Bisa terjadi Arsitek berkolabirasi mulai dari Tukang, sampai dengan level Boss si pemilik proyek. Kalau secara lokasi, mulai dari kantornya, on site sampai dengan kantor-kantor lainnya.
Kepemimpinan yang fleksible diperlukan bagi seorang Arsitek. Kepemimpinan yang supportif kepada Tim design, sangat efektif dalam terbangunnya sebuah ‘The Winning Team”.
“Kita harus terus meng-update pengetahuan dan wawasan.”
Seiring dengan bertambahnya pengalaman Arsitek dalam menangani suatu proyek, semakin ter-update kemampuannya dalam:
- Leadership
- People skill
- Management & Proses design & Build
- Wawasan & pengetahuan untuk pengambilan keputusan yang tepat
“Sebagai profesional Arsitek atau bila kita bekerja sebagai Freelancer, Kemampuan kolaborasi Arsitek terbukti meningkatkan income secara signifikan.”
Memang mustahil ada seorang Arsitek mampu menyelesaikan suatu proyek dengan hanya seorang diri.
Tapi, bila yang ditawarkan adalah hanya sampai proses design, banyak juga Arsitek yang mencoba menanganinya sendiri.
Jangan sampai beranggapan begini:
“Saya kan bisa menangani jasa, mulai dari proses design, pembuatan 3D, pemilihan material, perhitungan RAB, sampai dengan pembuatan BESTEK atau gambar kerja. Buat apa kerjasama dengan teman yang bisa estimate RAB dan juga drafting BESTEK?”
Memang benar, Arsitek bisa saja melakukan semua proses design sendirian. Namun, survey membuktikan cara seperti itu akan membuat bisnis berjalan ditempat. Walaupun secara income kita ‘merasa’ nyaman, namun perlu diketahui bahwa dengan berkolaborasi bekerja secara Team, bisnis kita akan naik ke level berikutnya.
Kolaborasi Arsitek erat juga kaitannya dengan kemampuan pendelegasian pekerjaan. Sehingga si Arsitek akan fokus dengan tugas utamanya me’maintance’ Klien. Dan kontroling proses desain.
Seiring  berhasilnya Kolaborasi Arsitek dengan pendelegasian tugas yang efektif, akan semakin banyak proyek yang bisa ditangani dan tentunya semakin efektif seorang Arsitek menggapai ‘goals’ kesuksesan yang telah direncanakan.
Demikian sharing Artikel Arsitektur menjelang libur akhir pekan ini. Tentunya yang namanya Kolaborasi~kepemimpinan~pendelegasian tugas, berlaku juga pada apapun profesi yang rekan-rekan tekuni saat ini. 😀
Salam Arsitektur