Memasarkan properti itu adalah proses awal
Marketing Properti – Kalau mendengar istilah Serangan Fajar, yang ada di pikiran saya adalah tindakan cepat diawal waktu ketika lawan dalam keadaan belum siap. Tapi bisa juga sebagian dari kita ada yang menghubungkan dengan ‘serangan fajar’nya para calon wakil rakyat. Atau bahkan serangan fajar di kamar anda 😛
“Rekan-rekan. Apasih yang perlu disiapkan sebelum melakukan pemasaran? Tentunya Perijinan dan Lokasi sudah harus ‘dikantongi’. Setelah memiliki lokasi dan perijinan memang yang ditempuh salah satunya adalah memasarkan properti itu sendiri.”
Sebenarnya sayang sekali bila Anda memasarkan properti setelah semuanya siap (Lokasi dan perijinan).
“Memasarkan properti itu adalah proses awal bahkan sebelum memilih lokasi untuk dipasarkan”.
Pilihlah lokasi yang sold-able (mudah dijual). Ini adalah proses dari marketing itu sendiri.
“Kalau sudah terlanjur memiliki lokasi, apa tindakan yang perlu dilakukan?”
Coba sempatkan diri untuk menyimak iklan-iklan properti yang beredar di kota Anda. Saya yakin banyak yang menerapkan strategi sebagai berikut ini:
- perang harga,
- perang diskon,
- perang hadiah,
- perang uang muka,
- perang kemudahan.
Cermati ini. Apakah benar membeli rumah hanya karena:
- diskonnya?
- Apakah karena hadiahnya?
- Apakah karena uang muka?
Faktanya adalah:
“Sebagian besar konsumen membeli rumah karena memang mereka cocok dengan lokasinya. Baru setelah itu faktor-faktor lain mengikuti.”
Perang diskon, perang uang muka, perang hadiah, itu metode hard sale. Yang sering menjadi sarana singkat dan cepat dalam memasarkan properti.
Metode tersebut tidak salah. Tapi sudah menjadi hal yang umum dan biasa. Tidak menciptakan perhatian dari konsumen.
Mulailah membangun Pemasaran itu semenjak lahan belum siap dipasarkan. Toh memasarkan produk tidak harus menerima uang dari konsumen bukan? Di sini kita mencoba menciptakan awarness terhadap produk kita sebelum masuk ke pasar yang sebenarnya.
Contoh konkritnya misal sebelum produk kita siap, kenapa tidak memasang promosi “SEGERA DIBANGUN atau “TUNDA DULU BELI RUMAH. Promosi seperti ini membuat konsumen merasakan kehadiran yang “Berkesan”.
Mengapa perlu hadir lebih awal? Ibarat kata biar kita tidak lebih siap masuk ke pasar. Jangan memberi kesan tanpa persiapan muncul tapi kemunculan produk kita memang dipersiapkan dan masyarakat sudah memperhatikan produk kita sebelum produk kita muncul. Kalau demikian, tentunya tanpa perang diskon dan perang-perang lainnya, kita harapkan bisa menang di pasar.
“Kemudian akhirnya rekan-rekan. Laku tidak laku sebenarnya masalah rejeki yang diberikan dari Tuhan YME. Tapi inilah wujud usaha. Ikhtiar dan Tawakal kita dalam menjalankan usaha.”
Semoga bermanfaat. Senang berbagi di arsdesain.com