Keramik Popping Dan Solusi Cerdas Mengatasinya

Keramik popping

Sebelum dimulai, Anda harus tahu apakah Keramik Popping itu. Pecahnya satu atau beberapa bagian keramik sehingga terlepas dari tempat dudukannya disebut popping.

Ini adalah masalah yang menjengkelkan bagi setiap pemilik rumah tinggal maupun bangunan dengan fungsi lainnya.

Keramik yang tiba-tiba terlepas menjadi mudah pecah dan sangat mengurangi keindahan lantai rumah.

Keramik popping biasanya rentan sekali pecah misalkan tak sengaja terinjak, mau tak mau ganti keramik baru yang tentunya butuh pengeluaran ekstra.

Belum lagi masalah klasik saat beli keramik untuk renovasi yaitu sudah tidak beredarnya tipe keramik sejenis.

Dalam beberapak kasus memaksa Anda untuk membeli keramik berbeda yang membuat lantai rumah terlihat belang.

Namun Anda tidaklah sendirian, masalah ini kerap terjadi dihampir sebagian pemilik hunian.

Dan kabar baiknya adalah artikel ini akan membahas tuntas tentang keramik popping.

Selain pencegahan, Anda juga akan mendapatkan informasi cara mengatasi permasalahan ini.

BACA JUGA : (Rumah minimalis)

Futuristik

Rumah Minimalis Lahan Sempit Yang Efisien

Lahan Sempit Persegi Empat

Minimalis Yang Terbuka

Rumah Panggung Kekinian Penghobi Tanaman

Minimalis Lahan Sempi Memanjang

Rumah Minimalis Beton Bersilangan

Bentuk Piramid

Rumah Minimalis Dinding Beton dan Kayu

Kenali 7 Penyebab Lantai Keramik Popping

1. Kondisi elemen di bawah keramik

Perubahan atau pergeseran elemen di bawah lantai bisa terjadi karena beberapa sebab :

  • Jika lantai berada di atas permukaan tanah, maka gempa dan banjir dapat menyebabkan pergerakan tanah di bawah pasangan lantai, dan memaksa pasangan lantai yang melekat di atasnya untuk ikut bergerak.
  • Jika pasangan lantai keramik di atas dak beton, maka selain faktor gempa, muai-susut dak beton yang belum sempurna dapat juga menyebabkan terjadinya pergerakan pada dak beton dan pasangan keramik di atasnya.

2. Perekat lantai

Perekat keramik konvensional (semen, pasir dan air) menyusut seiring berjalannya waktu akibat menguapnya air.

Penyusutan perekat yang tidak seragam akan mendorong keramik untuk lepas dengan sendirinya.

Selain itu, pemasangan perekat yang tidak merata menyebabkan timbulnya lubang (kopong) di bawah keramik.

Lubang-lubang ini dapat terisi air atau udara yang peka terhadap perubahan suhu.

Saat terjadi perubahan suhu ekstrim lubang ini dapat memuai atau menyusut dengan cepat dan memaksa keramik di atasnya untuk ikut bergerak.

3. Nat Keramik (Tile grout)

Nat atau Jarak antar keramik yang terlalu rapat, menyebabkan keramik tidak dapat memuai dengan semestinya.

Sebaliknya nat yang terlalu renggang dan tidak terisi dengan baik juga beresiko menjadi jalur masuknya air ke bawah keramik.

4. Beban Berlebihan dan benturan benda keras

Setiap jenis lantai termasuk keramik memiliki ketahanan beban yang terbatas.

Struktur pun demikian, beban berlebihan di satu titik dapat secara langsung memecahkan keramik atau menurunkan permukaan struktur di bawahnya (dak beton atau tanah) yang akan berpengaruh langsung pada lapisan keramik di atasnya.

5. Mutu lantai keramik

Lantai keramik memiliki kadar muai-susut akibat perubahan suhu dan kelembaban.

Keramik bermutu rendah seringkali memiliki kadar muai-susut yang besar sehingga saat muai-susut terjadi tidak sinkron dengan perekatnya, keramik dapat lepas dari perekatnya atau bahkan pecah jika tekanannya besar.

Penyebab terjadinya “popping” atau mengangkatnya lantai keramik secara tiba-tiba biasanya adalah karena adanya penyusutan kandungan pada material perekat keramik.

Secara umum biasanya keramik dipasang dengan campuran semen, pasir dan air. Seiring berjalannya waktu, kandungan air pada adukan semen-pasir menguap hingga terjadi penyusutan yang menyebabkan keramik lepas.

6. Perbedaan Suhu

Penyebab lainnya adalah adanya perbedaan suhu / temperatur muai-susut antara adukan semen dengan keramik, yang menyebabkan keramik mudah lepas dan terangkat.

7. Penyusutan Beton

Selain itu, “popping” juga bisa terjadi karena penyusutan beton.

Jika Anda menggunakan beton sebagai dasar bangunan dan memasang keramik di atasnya menggunakan perekat semen-pasir yang memang tidak fleksibel, ketika proses pelepasan air menyebabkan beton susut, perekat semen-pasir tidak bisa menyesuaikan diri.

Hal ini kemudian menyebabkan keramik mengalami “popping” atau pengangkatan secara tiba-tiba.

Rongga di bawah keramik yang disebabkan perekat keramik yang tidak merata juga bisa menyebabkan udara terjebak di dalam rongga tersebut, sehingga ketika udara mengalami pemuaian akan mendorong keramik hingga terlepas.

Biasanya ciri keramik yang mengalami “popping” terlihat menggembung dan tidak rata pada permukaan lantai.

Mengatasi Popping pada Lantai keramik

Lalu bagaimana solusi mengatasi “popping” keramik ini?

Ada dua Langkah penting terkait popping keramik, yaitu Langkah pencegahan dan Langkah perbaikan

1. Langkah pencegahan

  • Dak beton telah kering sempurna sebelum dipasang keramik.
  • Gunakan perekat khusus sesuai jenis lantainya.
  • Gunakan keramik yang bermutu. Jika tidak, maka salah satu cara untuk menghindari muai/susut mendadak adalah dengan merendam keramik di air sebelum pemasangan.
  • Gunakan alat bantu pemasangan keramik.
  • Jarak nat antar keramik harus sesuai spesifikasi, dan gunakan pengisi nat yang bermutu.
  • Periksa setelah pemasangan dengan mengetuk keramik, bagian yang pasangannya tidak sempurna akan terdengar kosong atau kopong.
  • Beri waktu pengeringan yang cukup, lantai jangan langsung digunakan atau diberi beban.

2. Langkah Perbaikan

Perbaikan keramik dapat dilakukan sebelum pecah atau ‘popping’. Jika terdeteksi sejak awal bahwa terjadi lubang di bawah keramik (suara kopong atau keramik ‘goyang’ saat diinjak), maka kami sarankan anda melepas keramik yang bermasalah, kupas adukan perekatnya sampai dasar dan pasang kembali keramiknya. Jika terlanjur pecah, maka tidak ada pilihan lain anda harus mengganti keramik yang pecah dengan yang baru.

Catatan Tambahan yang Penting diperhatikan agar Keramik tidak popping

1. Jarak Antar Keramik

Hindari pemasangan keramik dengan jarak antar keramik yang terlalu rapat.

Jarak yang terlalu rapat bisa menyebabkan saling tekan antar keramik ketika ada pemuaian, dan ini beresiko menyebabkan “popping” pada beberapa keramik yang berdekatan.

2. Gunakan Material Perekat Keramik yang Tepat

Gunakan perekat khusus keramik yang mempunyai kelebihan sebagai berikut :

3. Tahan terhadap muai-susut keramik maupun beton.

Adanya kandungan filler di dalamnya juga membuat adukan jadi lebih padat dan mengurangi penyusutan yang disebabkan penguapan air pada adukan.

4. Mengandung Bahan Aditif yang tepat

Perekat khusus keramik juga mengandung bahan aditif yang mengatur proses penguapan air dan tidak cepat kering sehingga memberikan waktu lebih untuk pemasangan lebih rapi.

Kelebihan lainnya perekat keramik khusus biasanya melakukan proses curing lebih cepat, sehingga proses pengerjaan pun menjadi lebih efisien dan hemat waktu.

Rekomendasi Material Perekat Keramik

Rekomendasi perekat keramik terbaik dari arsdesain.com adalah produk dari Powerbond.

Selain mempunyai kualitas yang bagus, Powerbond juga mempunyai banyak varian mortar instan untuk berbagai solusi.

Anda bisa kunjungi web officialnya langsung di :

Powerblockindonesia.com

Haries memulai arsdesain untuk berbagi pengetahuan seputar arsitektur & desain. Selamat datang di arsdesain.com

You May Also Like

2 Comments

  1. I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.