Street photography

Mengabadikan View Kota Tua dengan Kamera Handphone dari dalam Bus Transjakarta

Street photograpy – Entah apa nama yang tepat untuk ‘aksi’ fotografi menggunakan ponsel di dalam Bus Kota. Mungkin bisa juga masuk dalam kategori Architectural photography.

Aktifitas penghobi foto semakin dimanjakan dengan kehadiran teknologi Camera di Handphone.

Saat ini, handphone bisa dibilang benda wajib. Pernah mengalami kejadian handphone tertinggal di rumah, dan seharian beraktifitas tanpa handphone?

“Pastinya Anda akan ‘galau’ seharian.”  😀

Handphone adalah alat yang selalu kita bawa kemana-kemana, bukan hanya karena fungsinya sebagai alat komunikasi namun juga karena ia memiliki kemampuan ‘ajaib’ lainnya seperti:

  • pemutar mp3,
  • GPS,
  • perekam,
  • organizer dan
  • tentu saja kamera.

Saya coba cari di wikipedia tentang Street photography dan juga Architectural Photograpy, hasilnya sebagai berikut:

Street photography is photography that features the human condition within public places and does not necessitate the presence of a street or even the urban environment. The subject of the photograph might be absent of people and can be an object or environment where the image projects a decidedly human character in facsimile or aesthetic.

Architectural photography is the photographing of buildings and similar structures that are both aesthetically pleasing and accurate representations of their subjects. Architectural photographers, are usually skilled in the use of specialized techniques and equipment.

Artikel Artikel_Foto Kota Tua 13

Street photography adalah salah satu aliran dalam fotografi. Fotografi jalanan umumnya memuat objek yang diambil di ruang terbuka publik dalam kondisi candid atau tanpa pengarahan. Belum ada kesepakatan mengenai padanan yang baku untuk street photography dalam Bahasa Indonesia, namun istilah Street photography sering dipakai dalam beberapa kesempatan. Foto-foto dalam street photography dapat mengambil lokasi dari berbagai ruang publik seperti jalan, pasar, mal, terminal, stasiun, dan sebagainya.

“Is Your Camera Phone is often used to take pictures shelfy or to capture architectural objects in your city? How many ‘shots’ Architectural photograph you take yourself?”

Hasil foto menggunakan kamera masih terbatas. Bukan semata karena kualitas kamera namun juga cara kita menggunakannya.

Berikut beberapa Tips untuk memaksimalkan hasil foto dari Kamera Handphone:

  • Jangan gunakan zoom, mendekatlah ke obyek foto
  • Pastikan cahaya yang menerangi obyek mencukupi
  • Pegang handphone se-stabil mungkin
  • Seting resolusi tertinggi
  • Pastikan pegangan tangan Anda stabil (Tidak goyang/bergetar)

“Saya sharing hasil ‘jepretan’ saat saya didalam Transjakarta Bus. Memang hasil foto masih sangat amatir, tetapi setidaknya sedikit banyak bisa mengabadikan suasana Kota Tua Jakarta dilihat dari dalam Transjakarta Bus.”

Hasil Foto di edit seluruhnya dengan apps yang ada di Handphone. Ada dua aplikasi yang saya gunakan selama ini:

  • Instagram, dan
  • After Focus (hanya sesekali saja)

Ini hasil jepretan saya sebagai fotographer amatir dadakan:

 

Demikian sharing Jumat sore ini. Selamat libur akhir pekan. 😀

Bagaimana? Apakah Anda yang belum mencoba aktifitas foto, akhirnya berminat aktif ‘berjepret’ ria mengabadikan momen dan objek-objek di Kota setelah membaca artikel ini?

Bisa jadi hasil ‘jepretan’ foto yang bernilai amatir secara kualitas nantinya akan bernilai sejarah tinggi.

“Mungkin ada yang mau sharing pengalamannya atau hasil ‘jepretan’nya dalam ber- Street photography?”

Haries memulai arsdesain untuk berbagi pengetahuan seputar arsitektur & desain. Selamat datang di arsdesain.com

You May Also Like