Info mengenai puluhan ribu paving block dari sampah DKI adalah terobosan Pemprov DKI dalam pemanfaatan Fly Ash and Bottom Ash dari proses pembakaran sampah.
Meski bukan yang pertama di Indonesia dalam upaya menghasilkan energi terbarukan, apa yang dipersembahkan Pemprov. DKI patutu mendapat apresiasi.
Definisi Energi Terbarukan dan Energi Tak Terbarukan
Energi terbarukan
Energi yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan, seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air, proses biologi, dan panas bumi.
Energi tidak terbarukan
Energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang waktu pembentukannya sampai jutaan tahun, yang dikenal bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil dikatakan energi tak terbarukan karena, apabila sumber daya tersebut sudah digunakan, akan memerlukan waktu yang sangat lama untuk menggantikannya.
Dampak Energi Tidak Terbarukan
Sumber energi dominan yang kita pakai adalah energi fosil, seperti batu bara untuk pembangkitan listrik dan minyak bumi untuk industri dan transportasi
Penggunaan energi fosil berkontribusi pada :
- kenaikan suhu bumi,
- pergeseran musim,
- kejadian alam yang semakin ekstrem,
- polusi udara.
BACA JUGA : (Rumah minimalis)
Rumah Minimalis Lahan Sempit Yang Efisien
Rumah Panggung Kekinian Penghobi Tanaman
Minimalis Lahan Sempi Memanjang
Rumah Minimalis Beton Bersilangan
Rumah Minimalis Dinding Beton dan Kayu
- Pencitraan Arsitektur: Kualitas Desain
- Peluang Karir Lulusan Arsitektur
- Tips Arsitek: Belajar Dari Landak
- Arsitek Pemula Masalah Dan Solusinya
- Trik Jitu Agar Libur Akhir Pekan Tak Berlalu Cepat
Transisi Energi Dalam Pembangunan Perkotaan
Di lingkup kota atau kawasan urban, transisi energi juga menjadi isu yang penting dan terintegrasi dalam pembangunan kota.
Beberapa kota di Eropa dan Amerika Serikat sudah mulai menjadikan energi terbarukan sebagai sumber energi utama.
Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai pilot project Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPST Bantar Gebang dan telah meresmikan PLTSa tersebut dengan nama Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih.
Manfaat Dari Pengembangan Energi Terbarukan
Dengan energi terbarukan, misalnya masa depan energi bagi anak cucu kelak akan lebih terjamin dalam sebuah skema besar kemandirian dan ketahanan energi nasional.
Jika Indonesia mampu meningkatkan jumlah sumber energi terbarukan dengan signikan maka hal ini akan semakin menunjukkan Indonesia sebagai negeri yang telah turut berperan mengurangi risiko kerusakan iklim
global yang akan mengancam kehidupan generasi sekarang bahkan generasi masa depan.
Tentunya menjadikan sumber energi dengan harga yang semakin terjangkau.
Energi Listrik Dan Puluhan Ribu Paving Block Dari Sampah DKI
Mulai 2019, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI bekerja sama dengan Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) dan Badan Pengkajian dan Penerapan teknologi (BPPT) dalam pelaksanaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPST Bantar Gebang.
Proyek tersebut diberi nama PLTSa Merah Putih. Selain membantu memperpanjang umur TPST, proyek ini diperkirakan mampu mengurangi jumlah sampah dengan signifikan, cepat, ramah lingkungan, serta menghasilkan energi terbarukan.
Berdasarkan jumlah hari operasional sinkronisasi dengan turbin, total energi listrik yang dihasilkan mencapai 783,63 MWh atau sekitar 110,59 kWh/ton sampah yang dibakar.
Ribuan Ton Paving Block Dari Sampah DKI Jakarta
Dari proses pembakaran sampah tersebut, dihasilkan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) atau residu dari pembakaran sejumlah 1.918 ton.
Tahun 2020 diproduksi 29,263 paving block dan produksi rata-rata per bulan sebesar 3,658 buah/bulan sebagai pemanfaatan FABA.
Kesimpulan
Dari fakta Sumber Daya Alam yang ada, Indonesia bisa menjadi negara terdepan dalam hal ketersediaan Sumber Energi Terbarukan.
Hal tersebut bisa terwujut dengan dukungan Sumber Daya Manusia, dukungan Pemerintah baik dari regulasi dan hukum serta riset berkelanjuta di semua titik wilayah Indonesia denganpotensi alam yang besar untuk terciptanya Energi Terbarukan (Sesuai dengan kondisi alamnya)
Sumber : KumparanNews