Memilih Jasa Arsitek Kok Coba-coba?

Memilih Jasa Arsitek

Memilih Jasa Arsitek sangat krusial. Banyak kerugian proyek pembangunan dikarenakan salah dalam langkah awal ini. Patut diketahui tidak hanya para pengguna jasa arsitek bahkan para arsitek pun penting mengetahui informasi ini.

Apakah Penting Mendalami Cara Klien Melihat dan kemudian memutuskan untuk memilih jasa Arsitek?

Ini adalah hasil wawancara dengan seorang klien. Bagaimana cara klien memandang, menganalisa hingga memutuskan untuk memilih jasa Arsitek.

“Apa pentingnya? Mari kita simak dan kita akan dapati bahwa ini adalah ilmu yang perlu kita pelajari.”

Berikut ini hasil wawancara. Nama klien tidak mau dipublikasikan.

Beliau memulai dengan pernyataan bahwa Arsitek itu unik.

Arsitek itu ‘makhluk setengah’.
Dibilang seniman, memang benar sekali Arsitek itu seniman.

Akan terapi sebagian besar pekerjaannya dibidang teknis.

Ilmu teknik bangunan berikut utilisas bangunan, penguasaan material bahan bangunan, bahkan dituntut berwawasan lingkungan dalam artian peka dan memahami kebudayaan dan aspek-aspek lingkungan dimana proyek akan dibangun.

“Kelakuan mereka juga beragam. Ada yang sangat fleksible dalam mengerjakan proyek, dalam artian bisa mengikuti apapun keinginan klien.”

Ada juga yang idealis, merasa klien sebelumnya sudah memahami karakter design sang Arsitek, baru bisa ada kerjasama.

Baca juga:

Emang Penting gitu jasa Arsitek?

Jasa Arsitek = Keuntungan pemilik Rumah

Memilih jasa Arsitek sangatlah menantang

Berdasarkan pengalaman saya, memilih Arsitek, sangat menantang. Karena kita tidak bisa ‘menguji coba’ produk akhir selama proses wawancara.


Mendapatkan jasa Arsitek yang tepat perlu proses yang terkadang butuh waktu lama.

Hal yang paling penting untuk dilakukan pertama adalah menemukan seorang arsitek yang mempunyai gaya design, taste dan temperamen sesuai dengan keinginan kita.

Karena dia akan menjadi orang yang bisa memberi kesan konkret pada gagasan kita dan membantu menciptakan rumah idaman.”

Kita mungkin saja dengan mudahnya dapat menyusun daftar puluhan bahkan ratusan jasa arsitek.

Tapi kemudian tidak semua dari mereka mengkhususkan diri dalam membangun rumah desain khusus dengan standard yang kita idamkan.

Selain itu, mereka yang berada di segmen niche ini perlu memiliki kepekaan dan yang sama yang ingin kita wujudkan.

Jadi itu berarti sedikit pencarian lebih dalam untuk orang yang tepat untuk pekerjaan kita.

“Hanya menemukan jasa Arsitek yang siap mengerjakan proyek, tidak akan menjadi akhir pencarian.”

‘Tanya mbah Google’ dan dalam hitungan detik mesin pencari akan menampilkan daftar ratusan situs arsitek.

Kita juga harus memeriksa beberapa karyanya yang telah dia jalankan dan kalau memungkinkan, kunjungi rumah-rumah tersebut untuk merasakan gaya dan kepekaannya.

Namun kita biasanya menemui kesulitan untuk mengunjungi bangunan khususnya rumah tinggal yang sudah dihuni.

Akan lebih baik minimal ada proyek yang sedang berjalan.

Lebih penting lagi dia harus bekerja dengan lokasi yang dekat dengan proyek, usahakan Kota yang sama.

Sehingga mereka dapat mengunjungi lokasi dan mengawasi sementara pembangunan sedang berlangsung.

“Sebelum mulai mengumpulkan daftar arsitek, penting bagi kita untuk mendapatkan pengetahuan yang benar tentang bagaimana memilih arsitek yang tepat.”

Pertanyaan apa yang harus diajukan kepadanya.

Bagaimana cara menilainya dan juga memahami bagaimana arsitek melakukan pengisian untuk sebuah proyek.

Ini akan menjadi panduan yang sangat berguna bagi kita.

Apakah seorang arsitek mulai membuat perencanaan tanpa memikirkan banyak aspek?

Saya rasa tidak!

Agar mendapatkan desain yang kita idamkan, harus dengan proses prarencana, dalam artian proses desain.

Biasanya kita bersama Arsitek, membahas rincian rencana, dengan berbagai data untuk kemudian Arsitek presentasikan dalam proses desain.

Semakin besar rinciannya, semakin besar kemungkinan kita berhasil dalam mencapai desain yang diidamkan.

JIKA ANDA MENCARI ARSITEK YANG ANDA BAYAR BACA INI:

1. Kunjungi kantor arsitek.

Sebuah kantor arsitek bisa mengatakan banyak tentang estetika dan kreativitas desain mereka.

Kantor arsitek yang tidak terorganisir bisa jadi bendera merah.

Seorang arsitek harus mengatur ratusan, jika bukan ribuan informasi, dan sebuah kantor yang tidak terorganisir mungkin merupakan bendera merah besar.

Tanyakan arsitek Anda apakah mereka menggunakan perangkat lunak 3D (jawabannya harus ‘ya’) Arsitek berkomunikasi dengan gambar dan juga kata-kata.

Lihatlah gambar arsitek dan ajukan pertanyaan tentang mereka.

Satu set lengkap gambar konstruksi mencakup spesifikasi.

Tidak semua informasi arsitektural dikomunikasikan dalam gambar.

2. Lihatlah situs arsiteknya.

Dimasa era digital ini, website sudah menjadi hal yang umum digunakan penyedia jasa, Tak terkecuali jasa Arsitek.

Sebuah situs web yang dirancang dengan baik dan terorganisir dengan baik dapat mengkomunikasikan bahwa seorang arsitek terorganisir dan dapat mengumpulkan informasi dalam format yang jelas.

3. Jaringan & Wawasan

Cari tahu seberapa baik arsitek bekerja dengan disiplin ilmu lainnya, seperti kelistrikan dan plumbing bahkan peratiran Kota misalnya.

Jadi luangkan waktu untuk memilih seorang arsitek yang baik.

Pemilihan seorang arsitek bisa menjadi proses yang panjang dan rumit dan bisa juga singkat.

4. Tanya dan kunjungi referensi proyek.

Misalnya proyek kita adalah bangunan komersial, apakah ada referensi untuk pekerjaan serupa?

Jadi jika semua referensi itu suam-suam kuku, hati-hati.

Juga berhati-hatilah jika perusahaan menunjukkan banyak proyek seperti proyek yang mau Kita bangun, namun tidak satu pun proyek tersebut termasuk dalam referensi.

Itu bisa jadi pertimbangan.

Akan menjadi tanda tanya besar jika arsitek tidak bisa memberikan referensi untuk proyek yang relevan.

Untuk sebagian besar proyek, kita ingin Arsitek berkontribusi dalam proses pembangunan proyek.

Mungkin dalam peran Quality Control.

5. Apakah Arsitek mendengarkan dan memahami kekhawatiran Anda?

Dengankatalain, ada kecocokan atau ‘nyambung’ dalam berkomunikasi.

Proyek kita tidak akan berhasil jika arsitek tidak mengerti kebutuhan kita.

“Ini adalah proyek kita, visi Kita”.

Arsitek harus meningkatkan hasil akhir sebuah karya, bukanlah hanya membajak, penglihatan kita.

Demikian hasil wawancara singkat yang bisa sedikit membuka wawasan kita terhadap pola pikir calon klien dalam mencari dan memutuskan memilih jasa Arsitek.

Pastinya banyak sekali tipe-tipe calon klien dalam cara mengambil keputusan. Ini adalah hanya salah satu contohnya.

Mungkin ada yang ingin menambahkan atau memberi komentar? Itu adalah sesuatu yang sangat berharga untuk menambah wawasan Kita bersama.

Semoga bermanfaat.

Sumber : berbagai sumber google.com

Haries memulai arsdesain untuk berbagi pengetahuan seputar arsitektur & desain. Selamat datang di arsdesain.com

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *