Budaya Komunikasi Virtual nyatanya menjadi keharusan. Mungkin bukan keharusan ya, namun siap tidak siap kita membiasakannya di saat pandemi ini.
Artikel berikut bukan bersifat tips ataupun tutorial, namun menjadi informasi penting jika Anda ingin tetap bertahan dan bertumbuh di era digital sekarang ini.
Budaya Komunikasi Virtual Bagi Pekerja Seni
Sebagaimana fakta yang terjadi :
Penelitian terbaru dari McKinsey & Company, menyebutkan bahwa di tahun 2021 Go Virtual ke depan semakin menjadi kebiasaan baru yang sulit ditinggalkan dalam perusahaan.
Era digital membawa perubahan yang sangat cepat.
Perlu segera melangkah, jangan menunda untuk Go Online. Bangunlah sistem kerja yang selaras dengan perkembangan.
Baca Juga :
BIM Dan Segala Permasalahannya
Dan yang tidak kalah penting, budaya komunikasi secara virtual perlu dibangun mulai saat ini.
Pandemi Covid-19 telah memengaruhi banyak aspek, tak terkecuali dalam bidang seni.
Penggiat Seni adalah salah satu sektor yang terimbas pandemi COVID-19.?
Bukan hanya dari kalangan artis, seniman panggung atau entertainer.
Arsitek, desainer interior juga sedikit banyak merasakannya.
Sedikitnya 181 acara seni ditunda bahkan dibatalkan dalam satu bulan terakhir, membuat banyak pekerja seni kehilangan pencaharian.
Kegagalan dalam Komunikasi Virtual
Mari kita bersama melewati masa Pandemi ini.
Menjadi sesuatu yang penting untuk menanamkan value yang berdampak pada perubahan sikap dan perilaku positif.
Tidak sedikit sebuah organisasi yang terdari dari orang-orang hebat tetapi dalam bekerja tim mereka mengalami kegagalan.
- Pentingnya Library 3D SketchUp untuk Visualisasi Realistik
- Pencitraan Arsitektur: Kualitas Desain
- Peluang Karir Lulusan Arsitektur
- Tips Arsitek: Belajar Dari Landak
- Arsitek Pemula Masalah Dan Solusinya
Inilah Faktor Kunci Go Virtual
Begitu banyak program kerja menjadi tidak berjalan sebagaimana perencanaan akibat pandemi.
Mengapa bisa terjadi demikian?
Ternyata ketidakmampuan membangun budaya komunikasi dalam upaya
menyelaraskan peran setiap anggota menjadi faktor utamanya.
Lemahnya komunikasi dari hulu ke hilir baik secara vertikal maupun horizontal
menjadikan Kita kebingungan dalam menerjemahkan :
- Visi,
- Tujuan,
- Kebijakan,
- Prosedur dan
- Perintah kerja.
Akhirnya terjadi penurunan produktivitas kerja meski
organisasi diisi oleh orang-orang yang memiliki kompetensi hebat.
Dari sini kita sadar bahwa penting untuk membangun budaya komunikasi agar setiap individu di organisasi dapat bekerjasama dan menjalankan perannya dengan maksimal.
Bawalah budaya komunikasi beralih ke era komunikasi digital.
Kesimpulan
Dengan demikian tujuan organisasi akan tercapai dan terus bertumbuh di masa depan.
Mari kita bangun budaya komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi Anda.
Semoga sharing pagi ini ada bawa manfaat.
Rekomendasi bacaan lanjutan : Go Virtual
