Kita tidak sekedar online, kita hidup online. Begitulah kalimat yang membekas bagi saya dari pembicara di Google Bites 2017.
Ini adalah artikel hasil liputan Event Google Bites, Maret 2017 bekerjasama dengan Next Digital Indonesia.
Suasana Event Google Bites di Kantor Google
“Kali ini arsdesain tidak sekedar menyajikan liputan interior kantor Google, tapi juga sharing sedikit isi dari event Google Bites 2017. Harapannya bisa bermanfaat untuk rekan-rekan pemilik websitte atau pemilik usaha.”
Siapa yang tidak kenal Google?
Kesan kenyamanan adalah yang akan anda rasakan saat berada di Kantor Google.
Bahkan ada visitor yang berkomentar: “Santai ya, seperti di rumah.”
Sebagai perwakilan di Indonesia, Google menyertakan elemen-elemen budaya Indonesia dalam desain kantornya.
Cetakan-cetakan batik cap aneka pola menghiasi logo Google.
Tokoh wayang Punakawan, yaitu Semar, Petruk, Bagong, dan Gareng yang terpampang pada panel kaca besar di ruang rapat reception area.
Kantor ini mengambil keseluruhan lantai 28 dari menara Sentra Senayan II.
Lingkungan kerja yang bersih, nyaman dengan fasilitas pendukung, hingga makanan gratis.
“Google dikenal memiliki budaya kerja yang unik dan menyediakan berbagai fasilitas untuk karyawannya agar betah berkarya.”
Disediakan banyak ruang rapat berbeda ukuran yang bertebaran di kantor ini. Tinggal pilih mana yang menyediakan jumlah bangku yang cocok.
Tiap-tiap ruang tersebut memiliki nama yang unik, beberapa terdengar cukup nyeleneh diantaranya :
- Gudang Rezeki,
- Pangkalan Ojek,
- Gelora Asmara.
Untuk suasana santai, disediakan lounge untuk diskusi di mezzanine atas area resepsionis.
View langsung ke jantung kota Jakarta, mengarah ke Jalan Asia Afrika dan Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Ingin lebih santai lagi? Ada area bermain yang dilengkapi beberapa alat hiburan seperti konsol Xbox 360, lengkap dengan perangkat motion control Kinect.
BACA JUGA :
‘Cara Bego’ Usaha Furniture, mengulas step by step untuk memulainya.
Fahami Hal Mendasar Ini Jika Mau Banyak Pelanggan Setia.
Ide-ide desain rumah minimalis
Kumpulan foto-foto Arsitektur peninggalan masa kolonial di Indonesia
Sekilas materi dalam Event Google Bites 2017
“Dalam event Google Bites diangkat tema pentingnya kita beralih ke Digital atau online.”
Menurut hasil survey, setiap orang rata-rata memiliki moment digital sebanyak 150 kali dalam satu hari.
Dari sekian moment tersebut, ada istilah unik yang menunjukkan pentingnya berpartner dengan Google, yaitu micro moment.
Google menjembatani setiap micro moment digital calon custumer, untuk dihadirkan produk ataupun konten kita diwaktu dan target yang tepat.
Timbul pertanyaan seketika, kenapa harus Google?
Jawabnya karena Google di Indonesia dengan julukan mbah Google menjadi search engine pilihan pertama pengguna internet.
Micro moment merubah prilaku konsumen melakukan penelusuran di search engine.
Data terupdate, terdapat 72 Milyard traffic per tahun di Indonesia, dengan jumlah pengguna 100 juta jiwa.
Tiga Tren top di Indonesia menurut Google Bites
Ada tiga trend top di Indonesia menurut Google:
1. Mobile
Akan selalu meningkat peralihan penggunaan PC, Tablet, dan lainnya ke Smart Phone.
Sampai saat ini data di Indonesia, 65% Google search diakses via ponsel
Dan dari jumlah tersebut sebanyak 94% sudah terkoneksi dengan social media ataupun layanan Google, minimal Gmail.
33% cendung memilih browsing di situs-situs yang responsive atau istilah lainnya mobile friendly.
Silahkan cek website anda dengan ketik di Google: how mobile friendly is my website?
2. Online Shopping
74% buyer online shop di Indonesia adalah mereka yang berusia rata-rata 23 tahun.
“Perilaku konsumen sudah berubah. Ini juga akan dijelaskan di artikel ini.”
3. Jutaan konten YouTube
Data yang ‘wow’ menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara papan atas dalam hal pengupload konten video di YouTube.
Sebanyak 8 Milyard video YouTube dari Indonesia menjadikan hal ini jangan sampai dilewatkan untuk para marketer.
Dengan tiga trend top di Indonesia tersebut, Google mengajak kita untuk beralih ke online.
“Dengan online, make it fast, make it simple.”
Pelajaran dari Blue Bird dan Traveloka
Pada era sebelum transportasi online sekarang ini, Blue Bird adalah market leader.
Dapat julukan Idolanya kaum hawa karena layanan prima. Apalagi di Bandara, diklaim tidak ada saingan berarti.
Google memberi saran untuk beralih ke online dengan info bahwa transportasi berbasis online akan menjadi trend juga di Indonesia.
“Terkadang banyak yang menjadi trend dinegara-negara maju, baru menjadi trend di Indonesia beberapa tahun kemudian.”
Dan terbukti, setelah layanan transportasi online masuk, dan booming, pasar konsumen Blue Bird tergerus.
Saat ini Blue Bird kabarnya bermitra dengan Gojek (Gocar).
Gojek memang fenomenal, bahkan kabarnya, Liga sepakbola Indonesia disponsori dengan suntikan dana besar per Klub.
Dahsyatnya ide yang tampaknya sederhana berbasis online.
Tahukah anda, Apps Gojek sudah di upload berapa pengguna di Android ataupun iOS? Dan dengan jumlah download yang begitu banyak, potensi pendapatan dari apps saja sudah sangat besar.
Pelajaran serupa juga bisa kita dapat dari Ramayana Dept. Store yang awalnya mempunyai Grade A.
Belum lagi kesuksesan Traveloka menguasai pasar travel.
BTPN dengan apps Genius juga adalah contoh pembelajaran yang baik.
Dan masih banyak contoh-contoh lainnya.
“Jadi, jangan sampai menunggu lebih lama sampai langkah semakin sempit. Online kan apapun bisnis anda.”
Perubahan Perilaku Konsumen Dewasa Ini
Customer behavior, era sekarang sudah berbeda.
Mari kita simak hasil penelitian Google, langkah-langkah konsumen membeli produk secara online:
1. Search
Langkah awal adalah searching di browser internet, searching di Social Media.
Tahap ini yang dicari selain produk, juga kredibilitas sumber penjual produk.
2. Share
Apapun yang para calon konsumen dapat, kemungkinan besar akan di share. Baik itu positive atau sentimen negative.
“Jadi, catat ini. Perbedaan dahulu dengan konsumen saat ini adalah di ‘search & share’.”
Peran dahsyatnya adalah, potensi Viral dari efek ‘search & share’. Baik itu citra positive atau negatif yang dihasilkan.
Karena itu, fenomena efek viral juga menjadikan ‘Share’ perlu dimanage dengan baik dan benar.
Google AdWord
Langkah sebelum memulai Adword (Iklan Google).
Pertanyaannya, mengapa beriklan di Google?
103 juta orang di Indonesia menggunakan Google.
Jika diibaratkan mall, lokasi premium jelas pilihan dan yang pertamakali dilihat oleh para pengunjung Mall. Potensi kunjungan lebih besar.
Adword memampukan link web berada dihalaman satu dengan instan.
Dibawah ini adalah langkah yang penting untuk dipersiapkan:
1. Website
Pastinya sudah mempunyai website. Karena Link url (alamat website) adalah yang akan dituju saat orang klik iklan Google.
Website harus SEO friendly, mudah terindex google Dan juga :
- Mudah diakses,
- proses loading cepat,
- responsive, bisa menyesuaikan tampilan saat dibuka diberbagai device (PC, Tab, Mobile)
- Design web yang ‘clean’, professional (design tidak ‘norak’)
2. Faktor Pembeda
Ada diffrensiasi, trigger, bundling, added value yang ditawarkan pengunjung.
Disaat banyaknya kompetitor, pastikan trigger apa yang bisa kita hadirkan.
3. Exit rate
Ini sebenarnya adalah poin tambahan untuk website.
Sebagus apapun iklan adword, jika web belum siap, maka exit rate nya tinggi.
Bagaimana membuat visitor sebuah web menjadi betah berlama-lama browsing konten-konten di web kita.
Pastikan web sudah mempunyai loading cepat, responsive dengan tampilan clean.
Sediakan fitur tambahan yang menunjang produk anda.
“Pertimbangkan untuk sediakan fitur Live chat agar pengunjung cepat melakukan kontak.”
Walaupun website anda bertujuan menjual, sediakan halaman khusus untuk artikel.
Agar exit rate tidak tinggi, ciptakan brand sentimen positif, rutinlah posting artikel berkualitas sejalan dengan tema/konten website.
“Dan yang terpenting didalam artikel ada ‘call to action’.”
Indokator exit rate bermasalah adalah, jika visitor waktu berkunjungnyq kurang dari 10 detik.
Demikian sharing arsdesain dalam Google bites 2017.
Sedikit penjelasan tambahan seputar website dan Google, juga semoga dapat memberi manfaat.
Sumber : Google