Atap Rumah Penentu Fasade

Jasa Hitung Struktur

Sahabat pembaca arsdesain.com. Pernah gak, bertanya, mengapa bentuk atap rumah di Timur Tengah berbeda dengan di Indonesia. Kita sama ketahui bahwa bentuknya berpengaruh pada fasade bangunan

Walau banyak elemen arsitektur, atap tentunya berpengaruh besar pada tampilan fasade secara keseluruhan

Atap dan Fasade

Bisa dianalogikan seperti halnya topi atau mahkota yang bisa membuat perbedaan tampilan manusia.

BACA JUGA : (Rumah minimalis)

Futuristik

Rumah Minimalis Lahan Sempit Yang Efisien

Lahan Sempit Persegi Empat

Minimalis Yang Terbuka

Rumah Panggung Kekinian Penghobi Tanaman

Minimalis Lahan Sempi Memanjang

Rumah Minimalis Beton Bersilangan

Bentuk Piramid

Rumah Minimalis Dinding Beton dan Kayu

Atap Di Timur Tengah dan Indonesia Mengapa berbeda?

Coba kita bahas sebagai bahan diskusi, perbedaan di Indonesia dengan di Timur Tengah.

Bahasan ini harapannya bisa menjadi informasi tambahan untuk Anda, bahwa elemen penutup bangunan ini sangat menentukan Fasade rumah.

Bentuk di Timur Tengah dan di Indonesia berbeda karena perbedaan iklim, budaya, serta bahan bangunan yang tersedia di masing-masing wilayah.

Atap Di Timur Tengah

Di Timur Tengah, umumnya memiliki bentuk datar atau cenderung menyerupai kubah dengan bahan bangunan yang lebih banyak menggunakan batu dan tanah liat.

Hal ini dikarenakan iklim di Timur Tengah yang cenderung lebih kering dan panas dibandingkan dengan Indonesia, sehingga bentuk datar atau berbentuk kubah dapat membantu untuk mengurangi suhu di dalam rumah.

Atap Di Indonesia

Sedangkan di Indonesia, umumnya memiliki bentuk yang lebih curam dan berbagai macam bentuk seperti limas, joglo, dan lain sebagainya dengan bahan bangunan yang lebih banyak menggunakan kayu, bambu, dan genteng tanah liat.

Hal ini disebabkan oleh keberadaan hujan yang cukup tinggi di Indonesia, sehingga atap yang lebih curam dan berbentuk seperti limas dapat membantu untuk mempercepat aliran air hujan dan mencegah terjadinya kebocoran pada atap.

Faktor Apa Saja Yang Menjadikan Perbedaan Bentuk Atap Rumah?

Bentuk dapat bervariasi di setiap negara karena banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah:

Iklim

Bentuknya sering kali disesuaikan dengan kondisi iklim di daerah tersebut. Misalnya, di daerah dengan curah hujan yang tinggi.

Biasanya dirancang dengan kemiringan yang tinggi agar air hujan dapat dengan mudah mengalir dan tidak menimbulkan genangan air.

Budaya

Budaya dan tradisi juga dapat mempengaruhi bentuk atap rumah. Misalnya, di Jepang, atap rumah tradisional biasanya berbentuk segitiga dan disebut “atap genteng” atau “kirigami” karena bentuknya yang mirip dengan origami.

Bahan bangunan

Bentuk dapat dipengaruhi oleh bahan bangunan yang digunakan. Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dibuat dengan kayu atau genteng aspal, sementara di negara lain seperti Inggris, rumah tradisional dibuat dengan genteng tanah liat atau batu bata.

Peraturan bangunan

Beberapa negara memiliki peraturan bangunan yang mengatur jenis dan bentuk atap yang diizinkan untuk digunakan. Misalnya, di beberapa kota di Italia, atap rumah biasanya dibuat dari genteng tanah liat merah dan memiliki kemiringan yang sangat curam, karena itu diwajibkan oleh undang-undang setempat.

Karena faktor-faktor di atas, bentuk atap rumah dapat sangat bervariasi di setiap negara dan bahkan di daerah yang berbeda di dalam negara yang sama.

Faktor Kebudayaan

Budaya memainkan peran penting dalam bentuk atap rumah.

Di Indonesia, atap rumah dengan bentuk khas seperti :

  • Joglo,
  • Limas, dan lain
    sebagainya merupakan warisan budaya yang telah ada sejak zaman nenek moyang.

Sementara di Timur Tengah, bentuk atap yang lebih datar dan menyerupai kubah terkait erat dengan arsitektur tradisional bangunan-bangunan Islam seperti masjid dan istana.

Dengan demikian, bentuk atap rumah di Indonesia dan Timur Tengah merupakan hasil dari perpaduan antara faktor iklim, bahan bangunan yang tersedia, serta budaya yang berkembang di masing-masing wilayah.

Sumber bacaan.

Jasa Hitung Struktur
Next Post

No more post

Haries memulai arsdesain untuk berbagi pengetahuan seputar arsitektur & desain. Selamat datang di arsdesain.com

You May Also Like